Banyak anak anak muda di Indonesia sekarang memiliki pasion untuk berwirausaha atau menjadi pengusaha. Pengusaha muda. Namun tidak sedikit yang mengalami kendala dalam mengatur keuangannya. Mengatur keuangan ala pengusaha mudah sebenarnya mudah asal konsisten.
Konsisten adalah kunci utama dalam mengolah keuangan . Tidak mencampur adukkan antara keuangan perusahaan dan uang pribadi.
Tips mengatur keuangan ala pengusaha muda
Admin ambil kasus ini dengan variabel sumber keuangan saya 100% dr usaha. Jumlah fluktuatif sesuai kondisi market dan penjualan. Jumlahnya bisa banyak bisa banyak bgt (amin)
Karena sumbernya dr usaha, berarti kita yg menentukan mau target dapat berapa.
Target ini juga g asal2an, dihitung berdasar kapasitas diri dan kemampuan. Kalau biasanya dapat 5 juta kok narget 50 juta ya namanya ngimpi. Mau jungkir balik sampai celana mlotrok jg g kesampaian
Tapi kalau biasa dapat 5 juta dan narget 7,5 juta bolehlah. Nanti di bulan2 berikutnya target lg 10 juta dan trus bertambah. Usaha kan harus progresif
Oke, sekarang apa dulu yg dihitung?
Pertama, gaji = Gaji owner (saya+keluarga), gaji total cs, gaji tim packing.
Kedua, operasional usaha = Pulsa, kuota internet cs, indihome, biaya perpanjang website, biaya iklan, dll
Ketiga, laba ditahan
Perincian manage keuangan
#Pertama, gaji. Gaji ini masuk prioritas pertama karena mau usaha untung atau rugi, keluarga tetep harus makan dan cs tetep harus dibayar.
Jumlahnya terserah, tapi lebih baik sesuaikan dng angka kebutuhan hidup. Dan ini jumlahnya fix.
Kalau saya (keluarga) dianggap CEO dalam usaha saya, maka saya pantasnya di gaji berapa. Cs pantasnya digaji berapa dll.
#Kedua, operasional. Ini agak tricky dan menyumbang 100% tingkat kepusingan saya
Mengapa? Karena disinilah kita jungkir balik buat menjaga agar UANG MASUK > UANG KELUAR.
Saya nggaji diri sendiri 15 juta/bulan, cs 5 juta/bulan jg sanggup, asal pemasukan bulanan usaha saya ratusan juta
Untuk operasional, biaya nya tidak fix. Dalam artian bisa dibayar berdasarkan hasil penjualan. Kalau penjualan naik operasional otomatis naik. Kalau penjualan turun operasional turun.
#Ketiga, laba ditahan. Laba ditahan ini harus ada dan harus selalu bertambah setiap bulannya.
Fungsinya laba ditahan untuk jaga2 kalau ada hp rusak, laptop minta gnati baru atau untuk pengembangan usaha biar lebih besar.
Contoh simulasi keuangan pengusaha baru
Misalkan Profit usaha = 20 juta
Gaji total = 6 juta (gaji owner + gaji 2 cs)
operasional = 9 juta (modal + iklan + dll)
=================================
laba ditahan = 20 jt - 6 jt - 9 jt = 5 juta
Nah parameter saya untuk menilai usaha saya (apakah sedang sehat atau sakit) ada di laba ditahan.
laba ditahan > operasional + gaji (sehat)
laba ditahan< opersional + gaji (sakit)
Jadi kalau berdasar simulasi diatas
Opersional + gaji = 15 juta
Laba ditahan = 5 juta
Berarti usaha itu sedang sakit. Untuk bisa sehat, maka profit harus ditambah 10 juta lagi.
Kasus diatas berlaku untuk pengusaha baru yang memulai usaha agar tidak kelabakan dalam pengaturnan keuangan.
Ok, demikian Tips mengatur keuangan ala pengusaha muda. Silakan share
0 comments:
Post a Comment